Proses Pembuatan Jaring Gabion & Cara Memilih Lini Mesin Jaring Gabion
July 29, 2025
Proses Manufaktur Jaring Gabion
1. Persiapan Bahan Baku
Pemrosesan Kawat: Batang kawat baja karbon rendah mengalami penarikan dingin untuk mencapai diameter target (biasanya 2.0–4.0 mm). Perawatan permukaan meliputi galvanisasi celup panas (lapisan seng ≥245 g/m²) atau pelapisan PVC untuk ketahanan korosi.
Pemilihan Material: Kawat diklasifikasikan berdasarkan kekuatan tarik (≥395 MPa) dan komposisi paduan (misalnya, paduan seng aluminium 6% untuk lingkungan laut).
2. Penenunan Otomatis
Pembentukan Jaring Heksagonal:
Kawat lungsin (memanjang) dan kawat pakan (gulungan heliks pra-bentuk) dijalin menggunakan mesin putar ganda tugas berat.
Pola jaring standar (misalnya, 60×80 mm, 80×100 mm) dibuat melalui putaran 3 atau 5 putaran (bungkus 360°).
Sistem Penggerak: Servo motor (15–22 kW) memungkinkan kontrol presisi, mencapai kecepatan 165–200 meter/jam. PLC secara dinamis menyesuaikan tegangan untuk meminimalkan kerusakan kawat.
3. Pemotongan & Penguatan Tepi
Pemangkasan Panel: Gulungan jaring kontinu dibelah sesuai dimensi yang diperlukan (misalnya, 4 m × 2 m).
Penyelesaian Tepi:
Tepi ditekuk secara mekanis dan diamankan dengan kawat tepi (baja pengukur yang lebih tebal) melalui penguncian hidrolik/mekanis.
Inspeksi manual memastikan integritas sambungan dan menghilangkan risiko deformasi.
4. Perakitan & Jaminan Kualitas
Fabrikasi Komponen: Panel dilipat menjadi sangkar kotak, kasur, atau gabion karung; sudut diikat dengan pengikat spiral atau klip.
Protokol Pengujian:
Kesamaan jaring, daya rekat lapisan, dan tidak adanya cacat (misalnya, las yang terlewat) diverifikasi sesuai EN10223-3.
Sampel kawat menjalani uji tarik (perpanjangan ≥12%) dan pemeriksaan ketahanan semprotan garam.
5. Pengemasan & Penyimpanan
Kompresi & Pengikatan: Produk jadi dipadatkan secara hidrolik dan diikat untuk mengurangi volume pengiriman.
Penyimpanan: Unit dipaletkan dan dibungkus dalam film tahan lembab untuk mencegah korosi selama transit.
Inovasi Teknologi Utama
Otomatisasi: Sistem pelumasan yang dikontrol PLC mengurangi keausan mekanis; pemantauan waktu nyata mengoptimalkan efisiensi produksi.
Keberlanjutan: Struktur berpori mendukung aplikasi rekayasa hayati (misalnya, pertumbuhan vegetasi, filtrasi sedimen).